Senin, 24 November 2008

HUBUNGAN

Hubungan antara satu individu satu dengan individu yang lainnya

Hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya ibarat sebuah rumah. Rumah adalah tempat untuk melakukan segala aktifitas.

Jika rumah itu tidak nyaman, maka seseorang tidak akan betah untuk tinggal didalamnya. Begitupun juga hubungan. Jika hubungan yang dibentuk tidak membuat nyaman salah satu pihak, maka hubungan itu akan selalu di warnai dengan pertengkaran yang berujung pada perpisahan.

Ketika seseorang akan membangun rumah, pasti ia akan menyiapkan segala sesuatunya dengan baik, dari bahan-bahan yang berkualitas tinggi, mandor dan pekerja yang berpengalaman sampai pada pemilihan hari baik untuk membangun rumah dengan harapan rumah tersebut nantinya menjadi tempat yang nyaman untuk di tinggali. Begitu juga disaat seseorang akan memulai sebuah hubungan, pasti akan mencari seseorang yang mampu membuatnya nyaman dan membuat seseorang tersebut juga nyaman dengannya. Dimulai dengan proses perkenalan, pendekatan, diskusi, rayuan, cara mensikapi perbedaan dan banyak hal lainnya, sampai pada keputusan apakah orang tersebut bisa untuk diajak jalan beriringan mengarungi waktu untuk menjalani kehidupan yang tak pasti.

Seiring dengan berjalannya waktu, ada kalanya rumah yang telah dibangun membuat bosan, mungkin karena warna cat yang sudah kusam, lantai menjadi kotor karena jarang di sapu, saluran pembuangan macet. Ada banyak jalan keluar untuk mengatasi semua permasalahan diatas, tapi kadang si penghuni rumah satu sama lainnya tidak menemukan formula yang tepat untuk membuat rumahnya nyaman kembali dan berujung dengan pertengkaran. Begitupun juga sebuah hubungan, kadang diwarnai perdebatan kecil, perbedaan mensikapi satu permasalahan yang akhirnya melupakan tujuan awal membangun sebuah hubungan.

Ada hikmah dari sebuah peristiwa yang terjadi. Saat rumah warna cat nya sudah kusam, saluran pembuangan macet, genteng yang bocor, kita bisa menyuruh orang untuk mengecat ulang rumah, memperbaiki saluaran yang macet atau memperbaiki genteng yang bocor. Disitu akan tercipta hubungan yang saling menguntungkan. Si empunya rumah yang mungkin tadinya tidak pernah berkomunikasi dengan orang yang memperbaiki rumahnya, bisa memulai berkomunikasi kembali dan tidak tertutup kemungkinan melanjutkan hubungan yang lebih intens atau mungkin bekerja sama dalam hal pekerjaan.

Begitupun juga dengan hubungan, disaat perbedaan mulai menjadi penghambat komunikasi sebuah hubungan, hubungan yang tadinya diharapkan mampu menjadi cerita yang indah berakhir dengan cerita yang kelam, namun kita di tuntut untuk mampu mengatasi perbedaan itu. Mungkin diawali dengan obrolan dari hati ke hati mencoba untuk menyatukan persepsi dari permasalahan yang ada.

Jika permasalahan tersebut sudah bisa diatasi, mungkin ada nuansa baru di hubungan yang telah dibangun, salah satunya adalah semakin eratnya hubungan tersebut, lahirnya rasa saling memiliki dan pengertian yang semakin besar antara dua individu.

Ciptakanlah hubungan yang mampu membuat kita dan pasangan nyaman untuk menjalaninya. Sikapi semua perbedaan dengan santun. Bukankah perbedaan sudah menjadi takdir kita sebagai manusia?

Sebenarnya manusia telah dibekali kemampuan dan cara untuk menghadapi semua persoalan hidup. Tapi kadang manusia tidak percaya dengan kemampuannya sendiri dan juga lupa dengan cara-caranya.

Rawatlah hubungan yang sudah terjalin dengan sebaik-baiknya. Karena sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu menjaga hubungan yang sudah terjalin.

Sangat banyak individu yang mampu mempertahankan hubungannya tapi tidak sedikit pula individu yang tidak mampu menjaganya dan memilih untuk meyudahi hubungan yang sudah penuh maknadan berakhir di meja pengadilan agama.

Semua adalah warna hidup dan suatu saat nanti akan menjadi cerita bagi anak cucu.

hidup adalah pilihan..?